Jakarta, IndiaNewsDesk.id –Amaravathi, ibu kota baru Andhra Pradesh, India, akan selesai dalam tiga tahun mendatang, sebagaimana diumumkan oleh Menteri Administrasi Kota dan Pembangunan Perkotaan, P. Narayana. Proyek ambisius ini direncanakan untuk menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, dan budaya yang modern. Amaravathi pun ditujukan untuk menjadi salah satu dari lima kota metropolitan teratas di dunia.
Otoritas Pengembangan Wilayah Ibu Kota (CRDA) telah menyelesaikan proyek senilai Rs 24,276 crore, yang mencakup pembangunan jalan utama, tata ruang, dan beberapa bangunan ikonik. Gedung Majelis, yang akan dibangun di atas lahan 103 hektar dengan struktur setinggi 250 meter, akan menawarkan pemandangan luas kota Amaravathi. Selain itu, Pengadilan Tinggi berlantai delapan dan gedung Departemen Administrasi Umum (GAD) 47 lantai juga termasuk dalam proyek ini.
Dalam pertemuan CRDA dengan Ketua Menteri Chandrababu Naidu pada hari Senin, Narayana menegaskan bahwa seluruh proyek ini akan selesai dalam tiga tahun mendatang. Hingga saat ini, CRDA telah menyelesaikan pekerjaan senilai Rs 45,249.24 crore. Gedung Majelis, yang mencakup 11,22 lakh meter persegi, memungkinkan masyarakat untuk mengakses pemandangan ibu kota saat tidak ada sidang.
Pengadilan Tinggi, yang dibangun dengan biaya Rs 1.048 crore, akan mencakup 20,32 lakh kaki persegi di atas lahan 42 hektar, sementara gedung GAD akan memiliki luas 17,03 lakh kaki persegi. Lima menara tambahan juga akan dibangun dengan total biaya Rs 4,688 crore.
Sebagai bagian dari pengembangan infrastruktur dasar, empat jalan raya utama dan jalan lainnya sepanjang 579,5 km akan dibangun dengan biaya Rs 9,699 crore. Pekerjaan jalan utama dan sistem pengolahan air limbah (STP) akan memakan biaya Rs 7,794 crore. Proses tender untuk proyek-proyek ini dijadwalkan dimulai minggu depan, dengan target penyelesaian tender pada akhir bulan ini, dan kemungkinan besar pada akhir Januari.
Narayana juga menanggapi kritik terhadap pemerintah sebelumnya yang dianggap menghambat pembangunan Amaravathi, yang mengakibatkan kenaikan biaya konstruksi. Ia menekankan bahwa pembangunan ibu kota akan terus berlanjut dengan mempertimbangkan segala aspek hukum dan teknis, serta memastikan keadilan bagi petani yang terdampak pengumpulan tanah di 29 desa wilayah ibu kota.
Pemerintah negara bagian berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini dalam waktu tiga tahun untuk menjadikan Amaravathi sebagai kota metropolitan kelas dunia.
sumber: nusantara-post.com