JAKARTA, indianewsdesk.id – Kedutaan Besar India untuk Indonesia turut mendukung industri Fintech Indonesia dengan menjadi mitra pada kegiatan The 6th Indonesia Fintech Summit & Expo yang mengusung tema “Technology Convergence: Shaping The Future of Finance And Beyond” yang berlangsung selama dua hari pada 12 November dan 13 November 2024.
Kedutaan Besar India hadir untuk memastikan bahwa kolaborasi antara perusahaan fintech India dan Indonesia berjalan dengan baik serta mengapresiasi minat Perusahaan Fintech India untuk turut mengambil peran dalam memajukan industri Fintech di Indonesia.
Kegiatan yang dilakukan di The Kasablanka Hall, Jakarta, tersebut menghadirkan lebih dari 60 pembicara dalam 25 sesi conference, serta menampilkan lebih dari 50 partisipasi booth dari perusahaan fintech ternama dengan 16 kegiatan edukasi dan entertainment pada INFINITY Stage pada area Expo.
“Ini merupakan tahun ke 6 dari Indonesia Fintech Summit dan Expo, dan Kedutaan Besar India juga saat ini berperan sebagai supporting partner. Kedutaan hari ini hadir untuk memastikan bahwa kami menjaring kolaborasi Fintech antara India dan Indonesia yang lebih baik,” tutur Deputy Chief of Mission Embassy of India, Bijay Selvaraj saat mengunjungi booth M2P Fintech di sela Indonesia Fintech Summit & Expo 2024 di Jakarta, Selasa (12/11/2024).

Bijay mengatakan, Indonesia merupakan negara yang sangat besar dengan pasar yang besar dan juga memiliki banyak keahlian di bidang fintech. Tak hanya itu, menurutnya Indonesia dan India memiliki sejumlah kesamaan seperti negara yang besar, populasi yang besar, dan teknologi serta dampak finansial yang sangat sangat kuat di bidang tersebut.
Sehingga, wajar bagi kedua negara untuk saling berbagi dan mencari pengalaman dan keahlian dalam sebuah bidang untuk memajukan perekonomian bersama. M2P Fintech menjadi salah satu perusahaan Fintech India yang menggelar expo di Indonesia Fintech Summit & Expo 2024.
Sejumlah institusi fintech asal India yang ikut berpartisipasi di Indonesia Fintech Summit & Expo 2024 ini antara lain:
M2P Fintech

M2P Fintech menjadi perusahaan asal India yang berperan dalam penautan dokumen autentifikasi untuk bank di India, telah berkontribusi dalam berbagai program subsidi di India.
Business Development Manager M2P Fintech Mounika Narsipalli mengatakan, Indonesia memiliki kondisi pasar dan tantangan yang sama dengan India. Ke depannya, mereka akan berusaha untuk menerapkan sistem yang telah berhasil di India, sehingga, produk yang tumbuh dengan volume yang besar di India memiliki peluang yang besar di Indonesia.
“Jadi ada peluang di Indonesia dengan cara tertentu mengikuti pertumbuhan teknologi India. Dan faktanya, sistem yang sama kita hampir mencapai 10 juta transaksi di India, dapat kita tiru disini. Sehingga, kami cukup tertarik,” ujarnya di sela Indonesia Fintech Summit & Expo 2024 di Jakarta, Selasa (12/11/2024).
Dalam kesempatan yang sama M2P menyatakan apresiasinya kepada Kedutaan Besar India di Jakarta atas bantuan yang diberikan kepada perusahaan India yang akan melebarkan sayapnya di pasar Indonesia. Ekspansi global ini diharapkan tidak hanya memajukan perusahaan namun juga dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan industri Fintech di Indonesia.
MicroSave Consulting

Lebih lanjut, Microsave Consulting juga menjadi salah satu sponsor dalam acara tersebut. Sebagai informasi, Microsave merupakan consulting firm asal India yang bekerja sama dengan pemerintah, pembuat kebijakan, regulator, dan sektor swasta untuk membangun model dan solusi yang dapat mempercepat inklusi masyarakat.
Menurutnya, sekitar 50% penduduk Indonesia masih belum memiliki akses ke rekening bank formal. Hal ini dinilai menjadi peluang besar yang harus dikerjakan bersama oleh semua pemangku kepentingan.”Banyak pekerjaan yang kami lakukan di Indonesia terkait dengan inklusi keuangan digital. Kami bekerja sama dengan sekitar 7-8 kementerian pemerintah di berbagai bidang mulai dari kebijakan, infrastruktur, dan dukungan bagi sektor swasta dalam mempercepat inklusi,” ujar Senior Specialist Microsave Consulting Raunak Kapoor sela Indonesia Fintech Summit & Expo 2024 di Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Sehingga, Microsave menyatakan dengan banyaknya inovasi yang terjadi di bidang fintech, terdapat peluang untuk membuat memajukan masyarakat berpenghasilan rendah dan terpinggirkan. “Kami ingin melihat bagaimana fintech ini dapat beroperasi di luar Jawa, daerah pedesaan, dan di masyarakat yang tidak memiliki akses ke layanan keuangan formal,” paparnya.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Duta Besar India yang sangat mendukung komunitas bisnis India yang beroperasi di Indonesia. Menurutnya, mereka telah mendukung perusahaan untuk lebih memahami pasar ini, dengan memberi pengetahuan, informasi, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat usahanya sukses di Indonesia.
“Menurut saya, sebagian besar pekerjaan kami melibatkan pertukaran pengetahuan antara Indonesia dan India. Kedutaan Besar India memainkan peran besar untuk mewakili kisah sukses tersebut. Sebagai sebuah negara, kita adalah negara yang sangat mirip. Kita memiliki populasi yang besar, kita memiliki populasi yang sangat beragam,” terangnya.
Di samping dua perusahaan tersebut, terdapat dua perusahaan lain yang juga menyatakan perannya dalam mendukung industri Fintech di Indonesia seperti Emudra dan Ayoconnect.
eMudhra
eMudhra dimulai pada tahun 2008 dengan misi untuk mempercepat transisi dunia menuju masyarakat digital terintegrasi yang aman. Server e-Mudhra diamankan untuk melindungi data dari virus dan serangan intrusi.
Dengan slogan “never trust, always verify”, eMudhra telah beroperasi di sejumlah negara seperti UAE, Eropa, Afrika, hingga Amerika Serikat. Dan baru 2 tahun yang lalu, eMudhra mulai masuk ke pasar Indonesia. Sejauh ini, eMudhra telah melayani 2-4 pelanggan di Indonesia salah satunya adalah Astra dan Peruri untuk meningkatkan proses digital yang lebih aman.
Menurut Director, PT. eMudhra Technologies Indonesia, Gita Kao, tidak ada satupun perusahaan yang dapat menjamin keamanan siber, namun eMudhra terus berupaya untuk memberikan kontribusi terbaiknya, terbukti dengan sejumlah pelanggan yang mengatakan solusi perusahan dapat membantu meningkatkan perlindungan yang dari intrusi.
“Budaya kami sangat mirip, kami memiliki masalah yang sama, demokrasi muda, ada banyak orang muda dan banyak orang yang bekerja sehingga masalahnya sama dan seiring berjalannya waktu, kedua negara sama-sama sedang mengupayakan digitalisasi,” ujar Director, PT. eMudhra Technologies Indonesia, Gita Kao.
Ayoconnect
Lebih lanjut, PT Ayopop Teknologi Indonesia (Ayoconnect) juga menjadi salah satu perusahaan solusi pembayaran untuk perusahaan dan perbankan dengan founder orang India yang telah beroperasi di Indonesia.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang pembayaran B2B ini mengadopsi platform API pembayaran yang memungkinkan kliennya mengaktifkan pembayaran, mentransfer uang, hingga mengaktifkan produk pembayaran. Ayoconnect telah memiliki perizinan kategori 1 dari Bank Indonesia serta telah menjadi bagian dari Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).
Dikatakan Co-Founder and Chief Product & Technology Officer at Ayoconnect, Adi Vora, India telah berkembang pesat dalam pembayaran dalam dekade terakhir. Hal ini memengaruhi dan menjadi inspirasi untuk membangun produk yang dapat diskalakan dan ditransaksikan dengan lancar di Indonesia.
Dengan terus berkembangnya sejumlah digitalisasi dalam sistem pembayaran di Indonesia, Ayoconnect akan terus berkontribusi menjadi salah satu perusahaan yang mendukung strategi digitalisasi dengan mengaplikasikan kemajuan yang terjadi di India.
“Kami telah melihat India dan belajar banyak dari bagaimana mereka tumbuh pesat untuk sistem pembayaran dan kami akan mencoba untuk beradaptasi dan menerapkannya di sini di Indonesia,” tutur Co-Founder and Chief Product & Technology Officer at Ayoconnect, Adi Vora.