JAKARTA, indianewsdesk.id – Warga Indonesia menjadi penyumbang terbesar bagi pariwisata medis dengan pengeluaran lebih dari Rp165 triliun atau sekitar US$ 11 miliar setiap tahunnya. Hampir 2 juta warga Indonesia memilih untuk mendapatkan pelayanan medis di luar negeri, dibandingkan di dalam negeri.
Larinya devisa medis ke luar negeri disebabkan oleh sejumlah faktor seperti perawatan yang tidak tersedia atau perawatan medis yang lebih murah di luar negeri. Melihat hal ini, Medical and Wellness World Tourism Expo (MWWTE) 2024 diselenggarakan oleh Enhaiier Corporation bekerja sama dengan Karya Inovasi Asia (KIA) dan Global Tourism Organization (GTO). MWWTE 2024 menjadi salah satu wadah bagi penyedia layanan medis, praktisi kesehatan, dan institusi medis serta bisnis pariwisata medis untuk bertemu, memamerkan, dan bertukar informasi serta peluang perdagangan aktif.
Duta Besar India untuk Indonesia H.E Sandeep Chakravorty mengapresiasi penyelenggaraan pameran ini. Menurutnya, Indonesia berpotensi menjadi destinasi kesehatan utama setelah meraup informasi dari pengalaman beberapa negara lain dengan perawatan medis kelas atas, seperti dari India dan Singapura. Menurutnya, kolaborasi antara sejumlah negara sangat dibutuhkan, mengingat banyaknya jumlah warga Indonesia yang pergi keluar negeri untuk keperluan medis sehingga berpotensi menghilangkan devisa yang seharusnya bisa disumbangkan ke kas negara.
Ia pun menyatakan apresiasinya kepada tiga perusahaan rumah sakit asal India seperti Artemis Hospitals, Apollo Hospitals, dan Shalby Hospital serta penyedia layanan pariwisata medis Perkasa Hospital Services yang berpartisipasi dalam pameran ini.
“Saya sangat senang bahwa tiga perusahaan India, Artemis Hospital, Apollo Hospital, dan Shalby Hospitals berpartisipasi dalam pameran ini dan saya yakin di edisi mendatang akan lebih banyak perusahaan India dan rumah sakit yang berpartisipasi. Saya juga yakin bahwa India adalah tujuan wisata medis yang sangat, sangat adil dan terjangkau,” ujarnya di sela acara Medical and Wellness World Tourism Expo (MWWTE) 2024, Jakarta, Jumat (15/11/2024).

Sandeep mengatakan bahwa India merupakan salah satu negara yang menawarkan pelayanan medis kelas atas. Ia berharap Medical and Wellness World Tourism Expo (MWWTE) 2024 dapat mendorong minat Indonesia untuk memilih India sebagai negara pilihan untuk berobat selain negara seperti Singapura dan Malaysia. Tak hanya itu, ia juga membeberkan bahwa ke depannya masih banyak kolaborasi antara dua negara yang terus digencarkan.
“Ya, saya pikir ini adalah salah satu bidang yang kami kerjakan dengan sangat erat. Kami telah melihat perubahan dalam undang-undang di mana Anda mengizinkan dokter asing berpraktik di zona ekonomi khusus,” paparnya.
Untuk mendukung kolaborasi antara dua negara, sejumlah perusahaan India telah bermitra dengan rumah sakit Indonesia. “Kisah India dan Indonesia sangat mirip. Kita punya populasi besar, jadi kita perlu belajar lebih banyak dari satu sama lain dan melihat bagaimana kita bisa mengembangkan kolaborasi,” terang Sandeep.
Artemis Hospitals
Artemis Hospitals merupakan rumah sakit asal India dengan 800 kamar yang ada di New Delhi, yang didirikan sejak 17 tahun yang lalu oleh konglomerat asal India. Artemis telah berakreditasi JCI serta menyediakan layanan medis tertentu seperti onkologi, transplantasi hati, transplantasi ginjal, onkologi anak, dan beberapa spesialisasi ortopedi lainnya juga.
Rumah sakit ini dilengkapi sejumlah peralatan terbaru di rumah sakit, serta didukung oleh dokter dengan kualitas terbaik yang berasal dari lembaga medis India ternama. Artemis menawarkan layanan concierge, mengatur visa untuk bisa dan calon pasien dari Indonesia, mengatur layanan pramutamu di India, mulai dari penjemputan bandana dan mengantar ke hotel, serta menyediakan penerjemah di rumah sakit yang akan berbicara bahasa Indonesia. Tak hanya itu, Artemis juga menyediakan koki yang akan membuat makanan Indonesia semirip buatan Indonesia asli.
Saat ini, Artemis telah bermitra dengan dua rumah sakit lain di Indonesia untuk pengembangan kapasitas, pelatihan, dan dukungan klinis bagi rumah sakit Indonesia.
President Artemis Hospitals Parveen S Kapoor mengatakan bahwa kebijakan Indonesia atas dokter asing atau rumah sakit asing untuk berlatih atau beroperasi di Indonesia dapat sangat membantu masyarakat Indonesia untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang lebih baik dan terjangkau.

“Kita masih harus merasakan dan melihat implementasinya. Hari ini, aturannya hanya ada, atau hukum hanya ada di zona ekonomi khusus. Jadi, jika ini dapat diperluas ke rumah sakit tertentu yang memiliki kriteria tertentu, yang benar-benar akan membantu manusia biasa di Indonesia untuk dapat membeli perawatan kesehatan yang lebih baik dengan harga yang lebih murah,” paparnya.
Apollo Hospitals
Apollo Hospitals, rumah sakit multispesialis asal India yang berspesialisasi khususnya dalam transplantasi, terutama di hati, paru-paru, dan juga ginjal kini bekerja sama dengan beberapa rumah sakit terkemuka di Indonesia. Sebelumnya, Komisaris PLN Andi Arief juga telah menjalani transplantasi liver di RS Apollo India.
Kolaborasi itu mencakup kemitraan dengan rumah sakit lokal Indonesia yaitu proyek Rumah Sakit Mayapada dengan Rumah Sakit Apollo yang telah diresmikan di ibu kota nusantara (IKN). Dan segera, rumah sakit kerja sama antara Apollo dan Rumah Sakit Mayapada akan segera hadir di Batam.
Apollo Hospital juga telah membuka Apollo Hub di Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Hub ini dibentuk sebagai pusat layanan informasi dan konsultasi untuk pasien yang dirujuk untuk perawatan di India. Apollo saat ini juga membuka peluang bagi dokter Indonesia untuk hadir melakukan pelatihan dan mengunjungi rumah sakit Apollo untuk melihat secara langsung fasilitas dari rumah sakit tersebut.
“Karena teknologi Indonesia perlu ditingkatkan dan kami menawarkan dokter Indonesia untuk datang dan melihat Apollo dan teknologi kami untuk mengunjungi kami dan belajar bersama tentang teknologi baru kami untuk membantu dunia medis ini,” ujar perwakilan Apollo Hub Indonesia, Cessya Tambayong.
Shalby Sanar International Hospitals
Shalby Sanar International Hospitals merupakan rumah sakit besar di India dengan 12 cabang rumah sakit di seluruh penjuru India. Shelby memiliki spesialisasi dalam ortopedi dan juga melayani sejumlah perawatan seperti transplantasi sumsum tulang, transplantasi ginjal, transplantasi hati, operasi tulang belakang, saraf, hingga operasi kanker.
Saat ini, Shelby juga telah meluncurkan perawatan kanker cardiac yang belum tersedia di banyak negara.
“Jadi, India adalah salah satu negara awal yang menawarkan itu dan kami adalah salah satu rumah sakit awal di India juga untuk menawarkan layanan itu,” terang Senior Vice President Administration Shalby Hospital, Naresh Kapoor.
Dikatakan, saat ini India juga tengah menjadi pusat pariwisata medis yang sebab India menjadi 3 teratas produsen farmasi di dunia dengan produksi obat dengan volume besar yang mampu menghemat biaya produksi. “Kami dapat memberikan perawatan sebagai biaya yang sangat efisien yang tidak dapat disediakan oleh banyak rumah sakit di berbagai negara,” pungkasnya.
Perkasa Hospital Services
Perkasa Hospital Services merupakan perusahaan yang dibangun untuk melayani pasien dari Indonesia untuk pergi berobat ke rumah sakit di India. Tidak hanya menyediakan layanan rumah sakit, Perkasa juga menyediakan layanan perjalanan seperti tiket pesawat, akomodasi, layanan penjemputan hingga segala sesuatu yang terkait dengan dokumentasi seperti visa dan semua dokumen yang diperlukan untuk mendapatkan visa.
CEO Perkasa Hospital Services Septo Adjie Sudiro mengatakan bahwa bahwa India memiliki banyak potensi untuk pariwisata medis sebab didukung layanan perawatan kesehatan yang berkualitas dan dokter yang memiliki kapasitas yang sangat terampil.
Namun, menurutnya terdapat beberapa tantangan yang dihadapi untuk membawa masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan medis tersebut. Pertama, jarak yang perlu ditempuh menuju India cukup jauh dibandingkan beberapa negara tujuan pariwisata medis lain sebab belum tersedianya jalur penerbangan langsung.
Kedua, terdapat kendala bahasa yang tentunya dapat diatasi oleh Perkasa Hospital Services sebab mereka menyediakan penerjemah, agar pasien merasa nyaman dengan semua perawat, dokter, dan layanan kesehatan di India.
“Kemudian, tantangan yang dijumpai adalah membuktikan bahwa rumah sakit di India lebih murah daripada di Malaysia khususnya. Saya pikir kita perlu membuktikan bahwa rumah sakit di India dapat bersaing dengan rumah sakit di Malaysia. Mereka pasti akan bersaing dengan rumah sakit di Singapura, tetapi mereka juga dapat bersaing dengan rumah sakit di Indonesia,” ungkap Septo.
Di masa depan, sebagai industri yang mendapat perhatian khusus, Duta Besar India Sandeep juga menyatakan bahwa masih banyak kolaborasi yang akan dilakukan oleh dua negara. Terdapat banyak peluang yang dapat dijajaki, seperti pelatihan, pendidikan, telemedis hingga telemedicine.
Dengan gencarnya teknologi saat ini, rumah sakit virtual dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi adanya perawatan yang tidak tersedia di Indonesia. Oleh sebab itu, adanya telemedicine, bedah jarak jauh robotik, antara India dan Indonesia dapat meningkatkan berkolaborasi serta mengisi kekurangan yang dihadapi rumah sakit di Indonesia.