By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
India News Desk
  • Home
  • Siaran Pers
  • Bisnis
    BisnisShow More
    Indonesia dan India Perkuat Peran Strategis dalam Tatanan Dunia yang Berubah
    September 15, 2025
    Reformasi GST Generasi Baru: Hadiah Diwali Bersejarah untuk Bangsa
    September 15, 2025
    Bank SBI Indonesia dan MNC Leasing Jalin Kerja Sama Pembiayaan Rp50 Miliar: Komitmen India dalam Mendukung Sektor Produktif Indonesia
    Juni 19, 2025
    Emmsons Group Siap Investasi Besar di Indonesia: Gasifikasi Batubara dan Komitmen CSR Jadi Prioritas
    Mei 29, 2025
    Delegasi Parlemen India Kunjungi Indonesia, Bahas Penguatan Hubungan dan Perang Melawan Terorisme
    Mei 29, 2025
  • Teknologi
  • Wisata
  • Kuliner
  • Budaya
  • Internasional
  • Olahraga
  • Media
    • Foto
    • Video
  • Media Monitoring
  • Company Directory
Reading: Peluang Ekspor Daging India di Indonesia di Tengah Dinamika Harga Global
Share
India News DeskIndia News Desk
Font ResizerAa
  • Bisnis
  • Wisata
  • Hiburan
  • Budaya
  • Teknologi
  • Kuliner
  • Lainnya
Search
  • Home
  • Siaran Pers
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Wisata
  • Kuliner
  • Budaya
  • Internasional
  • Olahraga
  • Media
    • Foto
    • Video
  • Media Monitoring
  • Company Directory
Follow US
  • Advertise
© 2024 indianewsdesk.id. All Rights Reserved.
India News Desk > Blog > Internasional > Peluang Ekspor Daging India di Indonesia di Tengah Dinamika Harga Global
InternasionalBisnis

Peluang Ekspor Daging India di Indonesia di Tengah Dinamika Harga Global

Februari 21, 2025 3:25 pm
Editor : adminind
Share
6 Min Read
SHARE

Seiring dengan mendekatnya musim festival, badan-badan pemerintah bergegas mencari solusi cepat untuk mengatasi kenaikan harga daging di dunia, yang semakin meningkat akibat fluktuasi musiman dan menguatnya nilai dolar di pasar global. Para ahli memperkirakan bahwa konsumen domestik akan segera menghadapi kejutan harga. Untuk mengatasi tantangan ini, otoritas mempercepat persetujuan rumah pemotongan hewan yang telah lama tertunda, mencari alternatif baru, serta menjajaki sumber pasokan baru.

India, sebagai eksportir daging kerbau terbesar di dunia, berharap dapat memperoleh pangsa pasar yang layak pada musim ini setelah mengalami penurunan pesanan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia tahun lalu. Penurunan ini disebabkan oleh permintaan yang lebih rendah akibat harga daging kerbau yang lebih tinggi bagi para pedagang grosir. Daging Bovine India (Indian Bovine Meat/IBM) secara historis menghadapi tantangan dalam memperluas pasarnya di Indonesia akibat perlakuan yang berbeda dibandingkan dengan ekspor daging sapi dari negara lain. Lobi-lobi kuat tidak mengizinkan perdagangan bebas IBM dengan alasan kekhawatiran terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease/FMD), padahal India tidak pernah menjadi penyebab wabah FMD di negara-negara pengimpor selama beberapa dekade terakhir.

Sebagai contoh, terdapat pemberitaan yang mengaitkan wabah FMD di Indonesia pada tahun 2002 dengan daging asal India. Namun, daging kerbau dari India sendiri baru diizinkan untuk diimpor ke Indonesia sejak tahun 2016. Daging India merupakan produk berkualitas tinggi yang berasal dari peternakan kerbau terbaik, diproses, dan dikemas di rumah pemotongan hewan dengan teknologi mutakhir, serta telah disertifikasi oleh inspektur dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (DGLAHS) Indonesia.

AIMLEA, asosiasi eksportir daging bovine India, telah memberikan klarifikasi mengenai harga daging pada musim ini. Berikut pernyataan mereka mengenai harga saat ini untuk daging kerbau asal India:

“Harga FOB daging kerbau India yang terdiri dari 40% bagian belakang dan 60% bagian depan berkisar antara USD 3800 hingga 3900 per MT. Ini adalah harga dasar daging kerbau asal India ke semua negara. Di masa lalu, harga daging kerbau India di Indonesia adalah IDR 86.000 (USD 5,25) per kg, sementara harga rata-rata di pasar adalah Rp 54.000 (USD 3,30) per kg. Dengan harga saat ini sebesar USD 3800 per MT, yang terdiri dari 40% bagian belakang dan 60% bagian depan, maka harga jual di pasar adalah Rp 62.000 (USD 3,78) per Kg.” Dengan demikian, harga daging India setelah tiba di Indonesia tidak terlalu tinggi, dan perbedaan antara harga jual dan harga yang dijual kepada para pedagang grosir meningkat akibat dinamika yang terjadi di antara para perantara.

Lebih lanjut mengenai penetapan harga: “Terdapat tren harga bahan baku yang dipengaruhi oleh musim, permintaan pasar, dan waktu dalam setahun. Peningkatan permintaan global selama musim perayaan seperti Ramadan, Idul Fitri, dan Tahun Baru Imlek sering kali mendorong harga bahan baku naik.”

“Kami sebelumnya telah menjual di Indonesia pada tahun 2017 – 2019 dengan harga di kisaran USD 3.700 – USD 3.900. Oleh karena itu, ini bukan pertama kalinya harga mengalami kenaikan.”

“Selain itu, di India, memasuki musim panas menyebabkan berkurangnya ketersediaan bahan baku. Suhu tinggi membuat peternak menahan ternak kerbau mereka, sehingga ketersediaan meningkat saat musim hujan dimulai pada bulan Juli. Harga bahan baku pun mulai turun hingga November – Desember.”

Pasar ekspor lainnya untuk daging kerbau India, termasuk di ASEAN, telah menerima harga daging kerbau India saat ini yang secara keseluruhan masih lebih kompetitif dibandingkan dengan daging sapi dari negara eksportir lainnya.

Keterlambatan dalam alokasi kuota dan penempatan pesanan tahun ini telah menyebabkan kenaikan harga pasar. Dalam beberapa tahun terakhir, ketika Ramadhan dimulai pada akhir Maret, pesanan telah dilakukan sejak Februari. Namun, pesanan tahun ini dilakukan terlalu dekat dengan musim Ramadan. Biasanya Rakortas diadakan pada bulan November, tetapi keputusan mengenai kuota baru diumumkan saat ini, sebagaimana disampaikan oleh Kedutaan Besar India.

Selain itu, tahun ini kuota impor daging sapi dari Australia, AS, dan Selandia Baru untuk pihak swasta juga dikurangi, dengan alokasi lebih besar diberikan kepada pengadaan berbasis BUMN. Importir daging swasta saat ini mengalami kekurangan stok dan memprotes rencana pemerintah untuk mengimpor melalui badan negara sebagai bagian dari mekanisme stabilisasi pasar. Namun, bisa jadi permasalahan sebenarnya adalah terganggunya jaringan kepentingan tertentu akibat langkah pemerintahan Prabowo dalam upaya mencapai target ketahanan pangan.

Lebih lanjut, industri India menolak adanya keterkaitan yang dibuat oleh media Indonesia, yang tampaknya dipengaruhi oleh kelompok kepentingan tertentu, mengenai keputusan pengurangan kuota swasta dengan alokasi kuota 100.000 MT daging untuk BUMN ke India. Sebagai catatan, India juga menerima alokasi serupa sebesar 100.000 MT untuk BUMN pada tahun sebelumnya, serta tambahan 20.000 MT untuk impor swasta yang pada akhirnya tidak digunakan sama sekali karena adanya perbedaan internal di antara importir dan perantara.

“Dalam kepentingan yang lebih besar, perdagangan langsung daging selalu lebih baik untuk menciptakan persaingan yang adil dan memberikan keuntungan harga kepada konsumen. Harga grosir dapat ditekan untuk meredam inflasi di tingkat ritel,” ujar seorang eksportir. Dalam kondisi tekanan inflasi, masih ada ruang bagi pemerintah untuk menjaga harga tetap terjangkau dengan melakukan pemesanan tepat waktu, menata saluran distribusi, dan mengendalikan kenaikan biaya yang disebabkan oleh perantara melalui proses pengadaan negara. Perdagangan langsung daging yang berjalan bersamaan dengan impor oleh BUMN akan membantu menstabilkan harga dan berkontribusi dalam meningkatkan konsumsi protein hewani per kapita.

Kamu mungkin juga menyukainya

Sambut Kedatangan Presiden RI Prabowo Subianto, Narendra Modi: “Indonesia Merupakan Tamu Utama Republic Day India”
Kolaborasi Global dalam Penguatan Infrastruktur untuk Mendukung Tangguhnya Masa Depan
IndoIndians Bersama Kedutaan Besar India Gelar Extraordinary Women Awards 2025
Kalahkan Tata Motors, Total Penjualan Kendaraan Berpenumpang Mahindra & Mahindra Meningkat
TAGGED:eksporimporperdagangan
Share This Article
Facebook Copy Link Print
Previous Article Dibanderol Seharga Rs 1.35 Lakh, TVS Luncurkan Ronin Versi Terbaru
Next Article Perayaan Hari ITEC Kedutaan Besar India, Jakarta: Sebuah Perayaan Kerjasama Bilateral dan Pertukaran Budaya
Tidak ada komentar Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ikuti Kami

XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe

Artikel Terbaru

Kedutaan Besar India dan Indoindians Gelar Diwali Bazaar 2025: Perayaan Cahaya, Budaya, dan Persahabatan India–Indonesia
Internasional Budaya
September 17, 2025
Indonesia dan India Perkuat Peran Strategis dalam Tatanan Dunia yang Berubah
Bisnis Internasional Siaran Pers
September 15, 2025
Reformasi GST Generasi Baru: Hadiah Diwali Bersejarah untuk Bangsa
Bisnis Infografis
September 15, 2025
Weaving Culture: Merajut Budaya dengan Inovasi Kontemporer
Budaya
September 11, 2025
India News Desk
India News Desk

PT. Chairos International Ventures

Jl. Kemang Sel. No.98, RT.11/RW.4, Cilandak Tim., Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12560

Navigation

  • Beranda
  • Blog
  • Contact
  • Tentang Kami

Always Stay Up to Date

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

We don’t spam! Read our privacy policy for more info.

Thank you. Check your inbox or spam folder to confirm your subscription.

© 2024 India News Desk. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?